Bimbingan dan Konseling salah satu bagian vital dari pendidikan. Namun tidak sedikit anak, orangtua, bahkan sesama rekan kerja menyororti bahwa guru BK itu sama dengan GC (guru cicing), ups salah, padahal maksudnya Guidance & Counseling. Atau peserta didik masih beranggapan BK itu hanya mengurusi masalah. Perinsipnya BK tidak hanya menggeluti permasalahan peserta didik saja, tetapi lebih pada pengembangan peserta didik baik aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dari aspek kognitif tentunya dengan memahami kecerdasan peserta didik yang bersifat majemuk dan berbeda satu dengan lainnya. Inilah yang perlu diketahui oleh setiap pendidik, bahwasannya peserta didik pada masa kini memiliki kecerdasan yang berbeda, sedangkan kurikulum yang berlaku di sekolah kita bahkan pendidik itu sendiri, kadang harus menyamakan kemampuan siswa di segala bidang yang sampai saat ini ada 19 mata pelajaran yang harus disukai, ironisnya semua pendidik kesel kalau ada peserta didik yang memiliki kemampuan “kurang” pada mata pelajaran yang diajarkannya.
Padahal siapa tahu ada kecerdasan lain yang tersimpan dalam diri peserta didik. Itu sudah sebuah kepastian, karena Alla telah menitipkan bakat inheren yang dimiliki oleh setiap hamba Allah, termasuk para peserta didik kita.
Kecerdasan intelektual majemuk meliputi: kecerdasan verbal, linguistik (penguasaan bahasa), mekanik, matematik, musikal, eksakta/scince, sosial, atletis. Dengan mengetahui kecedasan intelektual majemuk yang ada dalam setiap indidvidu peserta didik, maka sudah selayaknya pendidik mengerti kemampuan peserta didik yang pasti berbeda satu dengan yang lainnya. Dan membiasakan tidak memberikan labeling terlebih dahulu, sebelum kita memahami lebih jauh lagi tentang peserta didik kita.
Kecerdasan majemuk pun, bahkan tidak cukup untuk menunjang kesuksesan seseorang. Ada kecerdasan-kecerdasan lain yang ditemukan seiring perkembangan jaman dan waktu. Daniel Goleman menemukan kecerdasan emosional, disusul lagi oleh Danah Zohar dan Ian Marshall dengan kecerdasan spiritual.
Jadi kesuksesan seseorang orang dalam hal ini peserta didik ditentukan oleh banyak aspek kecerdasan intelektual yang bersifat majemuk, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual. Jika dikaji lebih dalam pendidik memiliki peran ynag cukup penting dalam mengoptimalkan tiga kecerdasan peserta didik.
Tapi kadang sebagai pendidik kita punya rasa egois masing-msing berkeinginan peserta didik kita ahli dan dapat memahami setiap mata pelajaran yang ada. Padahal mata pelajaran yang ada, ada 19. Banyak bukan main. Kita menginginkan peserta didik nilainya ,baik semua. Itu tentunya tidak akan menantang dan merangsang kreativitas pendidik.
Ini bertentangan dengan konsep memahami peserta didik dari segi kecerdasan majemuk. Apalagi di dukung dengan masa remaja yang sering juga disebut masa deliquen (panca roba), semakin lebih susah lagi dikendalikan. Wajar pada akhirnya secara kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik tidak sesuai yang diharapkan. Disinilah peran kita sebagai pendidik dituntut untuk dapat mengembangkannya secara optimal. Sehingga peserta didik kita tumbuh dengan baik dari segi intelektual , emosional dan spiritual. Sebuah anugerah jika ada peserta didik yang perlu dibenahi, berarti menuntut kita untuk lebih kreatif dan professional.
Beberapa alternatif untuk mengembangkan kognitif, afektif dan psiomotik anak:
1. mencoba memahami anak dengan konsep kecerdasan intelektual yang majemuk
2.berikanlah tauladan/contoh terlebih dahulu.
3. Berikan kesempatan untuk berubah
4 Berikan labeling posistif dan senantiasa menghindari menghakimi
5. Evaluasi dan koreksi kepribadian personal sebelum memberikan labeling atau sanksi terhadap peserta didik
6. Berikan mereka kasih sayang dan sentuhan humanis-spiritual
7.Bertawakal atas segala usaha, ketika hasilnya tidak sesuai yang kita harapkan
Dengan alternatif di atas semoga kita dapat memahami perkembagan peserta didik dengan baik sehingga kelak mereka menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat, memiliki kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual yang seimbang dan berkembang secara optimal. SLAMAT MENCOBA, bagi yang igin mengadakan perubahan.SALAM PENDIDIKAN.
0 Komentar
Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!