Perkembangan tekonologi yang begitu masif dan dinamis, lambat laun akan membawa berbagai perubahan dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Hal tersebut tentu akan menjadi tantangan bagi manusia untuk senantiasa bisa beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi era perkembangan teknologi tersebut. Tantangan yang begitu cukup terasa dalam penggunaan teknologi adalah pada masa pandemi covid 19 yang memaksa manusia hidup dalam keterbatasan ruang. Dimana segala aspek kehidupan mau tidak mau harus beradaptasi dengan penggunaan teknologi, terutama bidang pendidikan. Pembelajaran yang dilaksanakan secara daring, sampai pendidik maupun peserta didik harus bisa memaksimalkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran.
Di akhir tahun 2022 ini, pandemi dapat dikatakan hampir berakhir, pembelajaran pun sudah kembali tatap muka, akan tetap penggunaan teknologi informasi tidak akan pernah lepas dari dunia pendidikan. Berangkat dari hal tersebut, penggunaan teknologi informasi pun harus bisa selaras dengan dunia pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dan perangkat lunak pendidikan yang interaktif harus bisa dikemas ke dalam digitalisasi sekolah. Hal ini merupakan jalan untuk memperkaya pendidikan dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam lingkungan pendidikan yang bertujuan untuk mengoptimalkan pendidikan yang lebih baik serta menjadikan peserta didik yang unngul dan berdaya saing global.
Sebagai langkah penerapan digitalisasi sekolah, maka dari itu itu SMAN 1 Kota Sukabumi (Smansa) telah merilis sistem informasi yang terintegrasi dalam Learning Management System (LMS). LMS Smansa tercantum dalam laman resmi sekolah yakni www.sman1sukabumi.sch.id yang telah dikelola beberapa tahun terakhir oleh pihak sekolah. Sepanjang tahun 2022, LMS smansa juga telah merilis berbagai aplikasi, diantaranya SILANGGAR, SIMESRA, SIPITUNG, dan PMOB. Aplikasi tersebut dirilis bertujuan untuk mengintegrasikan sistem infromasi sekolah serta mempermudah pihak sekolah dalam melangsungkan pembelajaran, baik untuk kebutuhan tim manajemen, guru, TAS, maupun peserta didik.
Seperti contohnya, dalam manajemen persuratan yang dilaksanakan oleh Tenaga Administrasi, LMS Smansa telah meluncurkan SIMESRA (Sistem Informasi Administrasi Smansa Juara). Hal ini bertujuan untuk mengorganisir tata kelola dalam administrasi sekolah terutama dalam hal persuratan dan perizinan. SIMESRA ini telah rilis dan langsung disosialisasikan pada bulan Oktober dalam acara Workshop Peningkatan Kompetensi Sistem Teknologi Informasi untuk Tata Usaha Smansa.
Selain itu, dalam mewadahi penerapan kehidupan berdemokrasi di lingkungan sekolah, Smansa juga memfasilitasi para peserta didik untuk ikut serta dalam pemilihan Ketua OSIS dan MPK secara daring. Maka dari itu, Smansa merilis aplikasi SIPITUNG (Sistem Informasi Pemilihan dan Perhitungan) pada bulan Oktober 2022. Aplikasi ini tentu akan mempermudah perekapan jumlah suara pemilihan ketua OSIS dan MPK secara cepat dan transparan. Pemilihan umum secara online tentu bukan hal pertama di Smansa, bahkan telah diterapkan beberapa tahun sebelumnya.
Di zaman serba digital ini, setiap elemen pendidikan terutama peserta didik, guru dan tas non ASN pun harus bisa melaksanakan absensi secara digital. Maka dari itu, Smansa meluncurkan aplikasi PMOB (Presensi Berbasis Mobile). Aplikasi ini tidak jauh berbeda dengan K Mob, sehingga peserta didik, guru dan TAS non ASN, bisa memanfaatkan smartphonenya untuk melaksanakan absen datang, maupun absen pulang dengan menggunakan koordinat GPS nya harus berada di lingkungan sekolah. Bagi peserta didik ada tambahan absen, selain absen datang dan pulang adapula absen untuk melaksanakan sholat dzuhur secara berjamaah. Dan langsung akan diketahui oleh para wali kelas dan orang tua.
Tidak hanya itu, di dalam proses pembelajaran pun adakalanya peserta didik melakukan pelanggaran terhadap tata tertib sekolah. Seperti datang terlambat, memakai seragam yang tidak sesuai dengan hari, berambut gondrong, memakai sepatu putih, dan lain sebagainya. Untuk mencatat berbagai pelanggaran tersebut lahirlah aplikasi SILANGGAR (Sistem Informasi Pencatatan Pelanggaran Pelajar). Silanggar ini dapat dimanfaatkan oleh bidang kesiswaan dalam mencatat bahkan menindak peserta didik yang melanggar tata tertib. Sehingga data rekapan peserta didik tersebut dapat diteruskan kepada wali kelas untuk secara bersama-sama diberikan tindakan agar tidak mengulangi hal yang sama.
Berbagai aplikasi yang dikembangkan di LMS Smansa ini tidak terlepas kerja keras pihak sekolah dalam mengupayakan penerapan digitalisasi sekolah, terutama dengan kehadiran Tim IT yang dikepalai oleh Bapak Budi Sihabudin dan terdiri dari 6 guru TIK diantaranya, Sutista, Nurhalimah, Aldri Cipta Pratama, Abdurachman Saleh, Ratu Rahma Dama, dan Rizal Zaenal Aripin. Adanya Tim IT ini tentu dapat menunjang program digitalisasi sekolah dalam mengembangkan perangkat lunak yang interaktif, kreatif, dan inovatif.
Bapak Rachmat Mulyana selaku kepala sekolah sangat mengapresiasi hadirnya berbagai aplikasi ini. Selain mempermudah dalam menintegrasikan sistem informasi sekolah, juga dapat mempermudah dalam pelayanan sekolah ke arah yang lebih baik. Dan berharap agar aplikasi ini terus digunakan oleh setiap warga sekolah dan selalu dikembangkan seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat.
Program digitalisasi sekolah harus didukung dan ditindaklanjuti dengan peningkatan kompetensi guru, khususnya di bidang penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal ini karena guru merupakan ujung tombak dan penentu keberhasilan sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran guna mempercepat terciptanya sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
0 Komentar
Untuk mengirimkan komentar silakan login terlebih dahulu!